Sakunar — Kabupaten Malaka masih bebas dari paparan virus African Swin Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika, yang menjadi kegelisahan masyarakat NTT, khususnya para peternak babi.
Wilayah Malaka, sejauh ini masih bebas dari paparan virus ASF atau demam babi Afrika, tetapi ada hog cholera, walaupun masih jarang.
Demikian disampaikan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH, ketika dikonfirmasi wartawan di areal persawahan Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat, Rabu (08/02/2023).
“Untuk kita di Malaka, sejauh ini belum ada laporan terkait kasus ASF,” ungkap Bupati.
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Malaka, drh. Januaria Maria Seran, yang mendampingi Bupati Malaka dalam peninjauan tersebut menjelaskan, di Malaka sedang ada virus Hog Cholera.
“Yang ada sekarang bukan ASF tetapi infeksi ulang. Maka terlihat lebih ganas. Kalau di Malaka, sejauh ini belum ada ASF tetapi hog cholera. Dan itu juga baru ada satu dua ekor yang mati,” jelas Kepala Dinaa Pertanian.
Walau belum terpapar ASF, kata Kadis, pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif sesuai arahan Dinas Peternakan Provinsi untuk melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak babi milik warga.
“Kita di Malaka dapat 10 ribu liter disinfektan dari provinsi dan sedang dalam penjemputan. Rencananya untuk menyemprot ternak babi milik masyarakat untuk antisipasi ASF,” jelas dia.
Terkait ini, Pemda Malaka melalui Dinas Pertanian menghimbau agar masyarakat segera melaporkan kepada dinas teknis jika ditemukan gejala sakit serius pada ternak babi, supaya segera dipikirkan tindakan pencegahannya.
Dijelaskan, Hog Cholera adalah penyakit virus babi yang serius dan dapat menimbulkan masalah yang fatal pada hewan tersebut.
Penyakit yang disebut juga kolera babi ini memiliki nama lain demam babi klasik. Ternak yang terjangkit virus ini, dapat menulari ternak lainnya yang sehat.*(JoGer)