Kondisi pandemi COVID-19 mengharuskan kita untuk menjaga kesehatan diri sendiri agar tidak mudah terserang penyakit ini,. Pemerintah menghimbau dengan adaptasi kebiasaan baru yang disebut new normal ini di antaranya memakai masker yang baik dan benar, rutin mencuci tangan baik dengan sabun maupun hand sanitizer, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan / menjaga jarak, dan menghindari kontak fisik.
Diabetes Mellitus atau penyakit kencing manis (gula darah tinggi) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (Gula Darah Puasa >126 mg/dL atau Gula Darah Sewaktu >200 mg/dL atau HbA1C > 6,5%). Penyakit ini biasanya disertai keluhan sering haus ( polidipsia), sering lapar (poliphagia), sering buang air kecil (poliuria) serta penurunan berat badan yang cepat.
Pembatasan serta pengurangan mobilitas membuat berkurangnya aktivitas fisik yang memiliki potensi / dapat menimbulkan kondisi gaya hidup “sedentary”. Gaya hidup ini mengacu pada aktivitas fisik dengan keluaran kalori yang sangat sedikit seperti berbaring, duduk, membaca buku, menonton TV dan sebagainya. Gaya Hidup “Sedentary” memiliki banyak akibat atau dampak buruk terhadap kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, osteoporosis/tulang keropos dan kematian di usia muda.
Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena penyakit Diabetes Mellitus dan komplikasinya selama pandemi COVID-19 seperti saat ini antara lain:
1. Disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (5M)
Disiplin dalam memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumuan, serta mencuci tangan yang selalu disampaikan baik oleh Pemerintah, SATGAS COVID-19 dan Tenaga Kesehatan.
2. Mengatur pola makan (diet)
Prinsip pengaturan pola makan untuk pencegahan Diabetes Mellitus adalah pola makan yang seimbang dan bergizi sesuai dengan kebutuhan kalori masing masing individu. Makanan olahan pabrik yang diproses secara berlebihan dan minuman dengan kadar gula yang tinggi sebaiknya dihindari. Pilih makanan asli / utuh dengan proses pengolahan yang sehat. Karbohidrat yang disarankan adalah yang mengandung serat tinggi seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.
Protein dan lemak yang disarankan seperti ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, tahu dan tempe.
3. Olahraga teratur
Olah raga yang disarankan adalah olah raga teratur 3-5 hari seminggu selama 30-45 menit dengan jenis olah raga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, dan berenang. Pada masa pandemi seperti ini, saat melakukan olah raga juga diperlukan kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan. Dengan melakukan olah raga badan menjadi sehat, berat badan turun, gula terkontrol, kolesterol turun, dan tekanan darah dapat stabil.
4. Mengurangi berat badan
Bagi yang mempunyai berat badan berlebih (obesitas) penurunan 0.5-1 kg/minggu atau penurunan 5-7% berat badan dalam 6 bulan itu sudah bagus. Penurunan berat badan harus dilakukan secara pelan-pelan tapi pasti, yaitu dengan melakukan olah raga secara teratur dan diet seimbang.
5. Mengurangi Stress
Pandemi COVID-19 seperti saat ini sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis kita. Teknik uang dapat dilakukan untuk mengurangi stress pikiran seperti dengan relaksasi, meditasi, latihan pasrah diri, serta ibadah.*(oleh: dr. Anthonius Santoso Rulie)