Askab Matim ‘Telanjangi’ Sikap Suporter Dan Pemain Perseftim, Asprov Belum Bersikap? Tim Lain Auto Waspada!

oleh -1,415 views

Lewoleba, Sakunar — Asosiasi Kabupaten (Adkab) PSSI Manggarai Timur (Matim) akhirnya blak-blakan mengungkapkan apa yang dialami tim Persematim Manggarai Timur di Lembata. Askab Matim menuangkan semua hal tak terpuji yang dialaminya dari Suporter Perseftim, baik menjelang maupun selama pertandingan kontra Perseftim di ETMC 2022, Selasa (13/09/2022). 

Askab Matim menuangkan curhatannya dalam surat aduan yang dilayangkan ke Asprov PSSI NTT, Rabu, (14/092022).

Dikutip dari Pos-Kupang.com, Jumat (16/09), melalui surat tersebut Askab PSSI Kabupaten Matim membeberkan kronologi kericuhan dan ketidaknyamanan yang dialami di Lembata.

Berikut beberapa hal yang diungkapkan dalam durat yang ditandatangani Sekjen Askab PSSI Matim, Agustinus B Hasan, ST:

  1. Dalam perjalanan menuju tempat pertandingan, tim Persematim Manggarai Timur sudah dihadang suporter Perseftim Flores Timur di pertigaan menuju pelabuhan.
  2. Pada menit ke-40 terjadi lemparan ke arah bench Persematim Manggarai Timur sehingga seluruh ofisial dan pemain cadangan bergerak meninggalkan bench mencoba mencari perlindungan ke meja pengawas pertandingan. Namun tetapi tetap saja ada beberapa penonton melakukan teror sehingga penonton tersebut digiring keluar dari lapangan oleh petugas keamanan.
  3. Pada menit ke-86, penjaga gawang Persematim Manggarai Timur dipukul salah satu pemain Perseftim Nomor Punggung 10 dan penonton area belakang penjaga gawang memasuki lapangan juga melakukan tindakan pemukulan. Akibat pemukulan tersebut penjaga gawang sempat dirawat di luar lapangan dan kami paksakan kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan demi semangat Fairplay. Terhadap pemain Perseftim nomor punggung 10 yang melakukan pemukulan terhadap penjaga gawang Persematim, wasit yang memimpin pertandingan saudara Paulus Bekak hanya memberikan hukuman kartu kuning. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan semangat Law of The Game yang menjadi dasar para pengadil mengambil keputusan di lapangan.
Baca Juga:  Ada Yang Aneh Saat Eksekusi Pinalti Persarai Ke Gawang Persab Belu?

Terkait kronologi kejadian yang dialami t Persematim Matim tersebut, Netizen mengingatkan tim lain yang bakal melawan Perseftim di lanjutan ETMC 2022 untuk auto waspada.

“Wah, kalau begini, tim bakal lawan Perseftim di pertandingan brikut wajib auto waspada. Apalagi tindakan brutal itu tidak hanya dilakukan suporternya tapi juga oleh pemain yang pukul kiper”, tulus akun Elang Timur di kolom komentar youtube.

Baca Juga:  Ketika Sang Manu Meo Injak Tanah Lembata  

“Kalau seperti itu ceriteranya, Fix, Perseftim harus dihukum main tanpa suporter. Dan Pemain yang pukul kiper Matim harus dilarang main lagi”, tulis akun Ayo Karoke.

Bagaimana Sikap Asprov PSSI NTT?

Terkait peristiwa ini, redaksi Sakunar pernah mewawancarai Sekjen Asprov PSSI NTT Abdul Muiz, usai kejadian.

Sekjen Asprov PSSI NTT, Abdul Muiz, melalui sambungan telepon mengatakan, dirinya belum mengetahui kejadian yang sebenarnya, karena sedang bertugas ke luar daerah.

“Tetapi secara umum saya bisa sampaikan bahwa El Tari ini adalah El Tari kita bersama, untuk mencari talenta-talenta muda sepak Bola NTT. Maka perlu dukungan dari kita semua, termasuk dukungan dari pendukung atau suporter,” jelasnya.

Baca Juga:  Menakar Greget Sang Juara Bertahan, Manu Meo Malaka Menuju ETMC 2022

Terkait desakan agar Perseftim disanksi main tanpa suporter, Sekjen Asprov PSSI ini mengatakan sanksi tersebut bisa saja diberikan.

“Sanksi itu bisa saja (diberikan, red). Tentu dengan alasan, pertama sangat merugikan tim lawan. Kedua, kalau stadionnya tertutup dan punya pintu masuk. Di Lembata ini kan semua terbuka. Bagaimana kita bisa larang? Maka yang bisa kita lakukan adalah memberi himbauan, agar kita sama-sama menjaga. Karena kita mau bangun peradaban baru sepak bola. Tidak ada lagi perkelahian, dan lain sebagainya”, tandas Sekjen Asprov PSSI Provinsi NTT ini.

Sekjen Asprov ini kemudian mengarahkan Sakunar untuk menghubungi pejabat Asprov lain yang berada di tempat kejadian. Namun Piter Fomeni, pejabat Asprov yang dimaksud Sekjen tersebut belum merespon pesan WhatsApp dari sakunar sampai sekarang.*(JoGer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.