Malaka, Sakunar — Turnamen Sepak Bola Eltari Memorial Cup (ETMC), Liga 3 PSSI Zona Nusa Tenggara Timur sedang menjadi topik hangat. Hal ini lantaran penyelenggaraan ETMC XXXI Tahun 2022 di Kabupaten Lembata, yang kian mendekati kick off. Selalu ada saja isu hangat yang disajikan dan diperbincangkan terkait ini.
Salah satu isu menarik yang menyita perhatian publik adalah kehadiran Tim PS Malaka di Lembata pada hari ini, Rabu (17/09/2022). Kehadiran tim berjuluk Laskar Manu Meo ini menjadi pusat perhatian karena kapasitasnya sebagai juara bertahan.Tentu, dengan kapasitasnya sebagai juara bertahan, tim pimpinan Adrianus Bria Seran, SH ini membawa serta trophy atau piala bergilir yang sedang dipegangnya.
Tahukah anda bahan dan kisah dibalik trophy atau piala bergilir ETMC tersebut?
Kami mencoba mengacak-acak halaman demi halaman Mbah Google tentang hal ini. Tetapi kami tidak berhasil menemukan satu literatur pun tentang hal ini. Akhirnya, berbekal ingatan tentang ceritera lisan yang sudah samar-samar soal Trophy ETMC itu, kami mencoba bertanya kepada beberapa tokoh yang kami yakini tahu baik tentang kisahnya.
Salah satu tokoh yang berhasil kami konfirmasi terkait ini adalah dr. Stefanus Bria Seran, MPH, mantan Ketua Harian Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT. Menurut Bupati Perdana Malaka yang akrab dengan sapaan SBS ini, trophy ETMC saat ini dibuat dan mulai diperebutkan pada ETMC Tahun 2010 di Kota Kupang.
“Bahannya kayu Cendana dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, kemudian dilapisi emas seberat Satu Kilo Gram sumbangan dari Bank NTT,” jelas SBS melalui pesan WhatsApp, Rabu malam (17/09).
Tokoh lain yang berhasil dikonfirmasi adalah mantan Sekjen Asprov PSSI NTT, Lambert Tukan.
“Saat itu yang menjabat Ketua PSSI NTT adalah bapak Drs. Frans Lebu Raya almarhum. Ketua Hariannya adalah bapak dr. Stefanus Bria Seran menjabat Ketua harian. Sedangkan saya sendiri (Lambert Tukan, red) menjabat Sekjen. Nama kami bertiga ada dibagian bawah rumah trophy tersebut”, jelas Lambert Tukan, yang saat ini menjabat Sekretaris Koni NTT.
Lambert menjelaskan, Trophy ETMC tersebut terbuat dari paduan dua bahan. Bahan dasar trophy adalah kayu cendana. Kemudian kayu cendana yang sudah diukir menyerupai trophy piala dunia tersebut dilapisi emas.
Tetapi tidak seluruh permukaan kayu cendana dilapisi emas. Emas yang dilapiskan pada permukaan kayu cendana berbentuk dan bermakna. Lapisan emas berbentuk foto El Tari, mantan Gubernur NTT yang nama dan semangatnya diabadikan dan dikenang melalui turnamen ETMC ini.
Lapisan emas kedua adalah Peta NTT atau bentuk gugusan pulau-pulau yang membentuk Nusa Tenggara Timur. Hal ini tak lain bermakna bahwa Turnamen ETMC melibatkan para pesepak bola terbaik dari seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di Nusa Tenggara Timur. Juga bahwa sesuai tujuan mulia ETMC adalah merekat dan mempererat persaudaraan anak-anak Flobamorata.
Lapisan emas berikut berbentuk logo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ini mempertegas identitas turnamen ETMC. Kemudian, identitas ini semakin dipertegas dengan lapisan emas berikutnya, yakni tulisan ETMC.*(JoGer)