Malaka, Sakunar — Saluran irigasi Bendung Benenai yang melintasi willayah Desa Kleseleon, Kecamatan Weliman dan Desa Motaulun di Kecamatan Malaka Barat meluber. Akibatnya, air luberan irigasi tersebut menggenangi pemukiman warga di batas antara dua desa tersebut. Bahkan, luberan ait irigasi tersebut menggenangi badan jalan sepanjang kurang lebih 200 Meter, mulai dari tikungan di batas antara dua desa hingga depan rumah Kepala Badan Bencana. Terpantau, air luberan saluran irigasi tersebut juga menjangkau halaman atau kompleks sekolah SDK Harewe di Desa Motaulun.
Beberapa warga yang ditemui Sakunar di lokasi pada Senin (25/04/2022), sekitar Pukul 10:00 Wita mengungkapkan, luberan air tersebut berasal dari saluran air irigasi Bendung Benenai yang melintas persis di antara pemukiman warga dengan bantaran Kali Benenai.
“Ini bukan air hujan tapi dari saluran irigasi di sawah-sawah sana (sambil menunjuk ke titik persawahan antara pemukiman warga dengan Kali Benenai, red). Tidak tahu kenapa, tapi air datang terus ini,” ujar Modok, warga Desa Motaulun di lokasi.
Warga lain menduga, luberan air irigasi Bendung Benenai tersebut terjadi akibat pasokan air yang melampaui kapasitas saluran. Karenanya, warga berharap, dinas teknis melalui petugas irigasi melakukan kontrol secara baik sehingga pasokan air ke saluran irigasi disesuaikan dengan kapasitas saluran.
“Dugaan kami air yang dari Bendungan (pasokan air, red) terlalu besar dan tidak terkontrol sehingga tumpah (meluber, red). Maka harapan kami, petugas yang ada harus kontrol sehingga tidak sampai terjadi hal seperti ini. Kasihan to, tidak ada hujan tapi ada banjir”, ujar Yohanes Seran, warga Desa Motaulun lainnya.
Yohanes menambahkan, luberan air saluran irigasi Bendung Benenai tersebut sudah beberapa kali terjadi, sehingga dikhawatirkan akan merusak aspal jalan. Bahkan, karena sering terjadi, hal tersebut dianggap normal-normal saja, tidak dianggap sebagai masalah. Padahal jelas, bahwa luberan air saluran irigasi tersebut jelas bukan tujuan dari pembangunan irigasi Bendung Benenai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malaka, Ir. Yohanis Nahak yang berhasil dikonfirmasi Sakunar mengapresiasi adanya informasi dari media terkait luberan air saluran irigasi Bendung Benenai tersebut. Kemudian, kata Yohanis, berdasarkan informasi tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan petugas di Bendung Benenai untuk mencarikan solusi.
“Terimakasih atas informasinya, kami akan segera sampaikan ke petugas di sana (di Bendung Benenai, red)”, ujar Yohanis melalui panggilan suara whatsapp, Senin (25/04) sore.
Beberapa saat kemudian, Yohanis Nahak kembali menghubungi Sakunar dan menginformasikan bawa pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada petugas. Dan bahwa petugas telah menutup pintu air menuju lokasi tersebut.
Terkait ini, petugas penjaga saluran irigasi Bendung Benenai, Sipri Seran, yang berhasil dikonfirmasi melalui whatsapp mengatakan, akan segera mengatasi persoalan yang ada.
Dilain pihak, beberapa literasi menyebutkan, genangan air di badan aspal dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada aspal jalan. Genangan air dalam waktu lama akan memecah molekul aspal dan mengubah bentuknya menjadi lebih kecil. Akibatnya, daya rekat aspal pun menjadi berkurang dan menimbulkan retakan yang bisa merusak aspal.*(JoGer)