Malaka, Sakunar — Rumah Sakit Umum Penyanggah Perbatasan (RSUPP) Betun mengalami kesulitan air bersih. Karena alasan tersebut, keluarga pasien harus membawa ember sendiri untuk menimba air untuk mencukupi kebutuhan pasien dan penjaga pasien.
Sebuah potongan video yang beredar di media sosial memperlihatkan keluhan penjaga pasien yang harus mengangkat air dengan ember, melewati rangkaian panjang anak tangga.
Direktur RSUPP Betun, dr. Lina Sembiring, dikonfirmasi Sakunar melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam (15/01/2022) membenarkan hal tersebut. Walau demikian persoalan tersebut hanya telah teratasi dengan baik.
“Kejadian Dua hari yang lalu, saat mesin sanyo rusak, sehingga saat itu air di fiber kosong, karena air tidak bisa naik. Setelah ada keluhan tersebut, saat itu petugas sarpras sudah datang untuk cek masalahnya dan sudah ganti mesin sanyo baru, lalu tampung kembali airnya. Memang ada jeda waktu berapa jam sejak ketahuan air kosong sampai dengan perbaikan, tapi saat ini air sudah terisi kembali. Dan petugas mobil tangki RS secara rutin mengambil air di tubaki utk diisikan di bak RS setiap hari”, tulis dr. Lina dalam Pesan WhatsApp kepada Sakunar, sabtu malam, Pukul 22:55 Wita. Direktur juga mengirimkan 2 video yang memperlihatkan air mengalir di kamar mandi dan wastafel.
Terpisah, keluarga penunggu pasien yang menghubungi Sakunar pada Sabtu malam, Pukul 23:50 mengungkapkan hal berbeda. Menurut dia, kondisi kesulitan air sehingga penunggu pasien harus menimba sudah dirasakannya sejak keluarganya dirawat di RSPP 2 hari lalu. Dan hingga saat ini pun kondisi tersebut tidak berubah.
“Dari kami masuk kemarin dulu langsung angkat air. Ada yang masuk duluan juga bilang sudah lama begini (angkat air, red). Pokoknya sampai detik ini kami masih angkat air”, ujarnya melalui telepon. Sumber tersebut minta namanya tidak disebutkan demi alasan kenyamanan keluarganya yang sedang dirawat di RSPP Betun.*(JoGer)