Malaka, Sakunar — Pimpinan dan staf Yayasan 17 Agustus serta pimpinan, guru dan siswa-siswi SMA Swasta 17 Agustus Rabasa Biris (Rabis) merasa bangga. Pasalnya, sekolah tersebut dikunjungi beberapa tokoh penting. Adapun kehadiran para tokoh tersebut atas undangan yayasan dan sekolah dalam rangka memantau kegiatan ujian praktek prakarya siswa-siswi sekolah tersebut.
Ceriteranya, siswa dan siswi sekolah tersebut menggelar ujian praktek prakarya semester I. Dalam kesempatan tersebut, pihak yayasan dan sekolah mengundang beberapa tokoh. Para tokoh yang hadir antara lain, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Malaka, Devi Hermin Ndolu, SH, S.Ip, S.Sos, Pengusaha asal Malaka pemilik merek AGUAFIT, Alfridus Bria Seran, ST, Kasat Lantas Polres Malaka, Iptu Mathernus Klau, SH, utusan Dinas Kominfo Malaka serta sejumlah pimpinan sekolah yang berada dibawah naungan Yayasan 17 Agustus.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Malaka, Devi Hermin Ndolu dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya pendidikan. Karenanya, Devi mengingatkan para siswa untuk terus giat belajar dan menambah wawasan.
“Pendidikan itu sangat penting. Maka teruslah belajar dan menambah wawasan. Dan juga belajar itu tidak kenal umur. Saya sendiri usia sudah 50 tahun tapi masih tetap sekolah”, ujar Devi.
Hal senada diungkapkan Alfridus Bria Seran, ST, Pengusaha asal Malaka yang juga pengurus Yayasan Alexander Bria Seran, yang membawahi STISIP Fajar Timur dan SMA serta SMP Fajar Timur. Alfridus mengingatkan pentingnya pendidikan karakter di sekolah, selain ilmu pengetahuan.
Alfridus juga memperkenalkan STISIP Fajar Timur kepada para guru dan siswa yang hadir. “Kalau mau sekolah ilmu pemerintahan tidak usah pergi jauh-jauh. Di Malaka sudah ada STISIP Fajar Timur. Uang yang ada di Malaka biarkan berputar di Malaka. Kalau kuliah di Malaka, uang akan berputar kembali di Malaka”, ujar Alfridus.
Kasat Lantas Polres Malaka, Ipda Mathernus Klau, SH mengingatkan para siswa untuk memanfaatkan kemudahan fasilitas yang ada saat ini. Karena, menurut dia, seiring perkembangan jaman, fasilitas menjadi lebih canggih.
“Kalau jaman kami sekolah dulu semua serba terbatas. Sekarang sudah beda. Datang sekolah naik motor. Mau belajar, buku-buku lengkap. Internet ada. Manfaatkan semua itu dengan baik untuk masa depan anda sendiri”, ujar Mathernus.
Kasat Lantas juga mengingatkan para guru dan siswa dan semua yang hadir untuk senantiasa tertib berlalulintas.
Ketua Yayasan 17 Agustus Weoe, Paulus Seran, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kehadiran para tokoh di sekolah tersebut. Dirinya berharap, para tokoh yang adalah putera-putera Malaka mendukung Yayasan 17 Agustus dalam memajukan pendidikan di Malaka. Dukungan tersebut tentunya sesuai dengan kapasitas masing-masing, baik di lingkup pemerintah, dunia usaha maupun kepolisian.
Hal yang sama disampaikan Kepala SNA 17 Agustus Rabis, Paulus Edmundus Klau. Edmundus mengaku, pihaknya sangat tersanjung atas kehadiran para tokoh. Menurutnya, kehadiran anak-anak Malaka yang sudah sukses dalam hidup bisa menjadi motivasi bagi para siswa untuk giat belajar guna meraih cita-cita.*(JoGer)