Malaka, Sakunar — Satu lagi pasien yang meninnggal karena Covid-19 di Rumah Sakit Umum Penyanggah Perbatasan (RSPP) Betun, Malaka, NTT dipulangkan ke keluarga tanpa pengawalan petugas Covid-19. Mirisnya, kali ini jenazah dipulangkan dengan sebuah dump truck dan tanpa penerapan Protokol Covid-19.
Pasien yang meninggal pada Minggu (15/08/2021) tersebut adalah Daniel Un, warga RT 001/RW 001, Desa Uabau, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Buntutnya, penjemputan jenazah almarhum Daniel yang demikian di mata sebagian keluarga membuktikan kalau almarhum Daniel meninggal dunia bukan karena Covid-19. Karena itulah, kedatangan jenazah almarhum Daniel di rumahnya diterima keluarga apa adanya dengan protokol kesehatan yang longgar.
Kapolsek Laenmanen Iptu Benediktus Bau yang dihubungi TIMORline.com, Minggu (15/08/2021) malam, mengaku sedikit kewalahan saat penerimaan jenazah almarhum Daniel di kampung halamannya di Dusun Maan Desa Uabau.
Pihaknya berusaha menerapkan Prokes Covid-19. Sebab, almarhum Daniel diinformasikan meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19. Tetapi, sebagian keluarga tidak setuju almarhum Daniel divonis meninggal dunia terkena Covid-19.
Dengan mengutip pendapat sebagian keluarga almarhum Daniel, Kapolsek Benediktus bilang, bila benar almarhum meninggal dunia karena Covid-19, mengapa jenazah almarhum tidak dijemput/diantar pakai ambulance tapi pakai dum truck.
“Mengapa pula tidak didampingi petugas Satgas Covid-19 yang mengenakan Alat Pelindung Diri atau APD”, kutip Kapolsek Benediktus.
Atas koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Malaka, Kapolsek Benediktus kemudian melakukan negosiasi dengan pihak keluarga almarhum Daniel agar almarhum dikubur sesuai Prokes Covid-19.
Sekira pukul 18:48 Wita, Kapolsek Benediktus memastikan kalau jenazah almarhum dikubur malam ini juga, Minggu (15/08). Penguburan pun akan dilakukan sesuai Prokes Covid-19.
Pantauan wartawan pada pukul 22:30 Wita, penggalian kuburan masih berlangsung menggunakan lampu mobil patroli Polsek Laenmanen sebagai penerangan. Petugas penguburan terdiri dari petugas kesehatan Puskesmas Uabau dan relawan Covid-19 Desa Uabau.
Pihak keluarga diinformasikan menolak memberi keterangan kepada media kenapa jenazah almarhum dijemput pakai dum truck. Mengapa pula tidak ada pendampingan dari petugas Satgas Covid-19?
Sementara, Direktur RSPP Betun, dr. Lina Sembiring belum berhasil dikonfirmasi Sakunar. Melalui pesan WhatsApp, dr. Lina menginformasilan bahwa dirinya sedang mengikuti sebuah kegiatan dan akan menghubungi Sakunar usai kegiatan tersebut.
Kejadian serupa pernah terjadi sebulan sebelumnya. Kejadian tersebut menimpah seorang warga Desa Umatoos. Kala itu, jenazah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat tersebut harus diurus sendiri pihak keluarga. Sementara, petugas penguburan jenazah Gugus Tugas mogok lantaran honornya belum dibayar.*(Tim)