Malaka, Sakunar — Sejumlah Mahasiswa asal Kabupaten Malaka yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Malaka (GEMMA) Kefamenanu menggelar aksi demonstrasi di Kota Betun, Senin (16/08/2021). Aksi demo tersebut mengkritisi realisasi janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Malaka, termasuk 100 hari kerja.
Aksi mulai dari Simpang Beiabuk dan melakukan long marc menuju Kantor DPRD dan Kantor Bupati Malaka. Sepanjang jalan, peserta aksi secara bergantian menyampaikan orasi, mengkritisi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Malaka.
“Kami turun ke jalan untuk menagih janji-janji manis Bupati dan Wakil Bupati Malaka yang ditulis di atas air yang akan segera hilang tanpa meninggalkan bekas”, ujar salah satu orator ketika melintas di depan kantor Mapolres Malaka yang sedang dibangun.
Di Simpang Mapolsek Betun, Massa berhenti dan melanjutkan orasi. Salah satu peserta aksi mengkritisi janji penataan Kota Betun dalam 100 hari kerja. Aksi meneriakkan, bahwa got-got di sekitar Kota Betun penuh sampah.
Di Terminal Tubaki, Massa Aksi sempat berdebat dengan Kapolres Malaka, lantaran massa aksi menolak untuk menjalani tes swab. Massa Aksi bersihkeras menolak untuk dites dan hanya mengirim 15 perwakilan untuk melanjutkan aksi ke Kantor DPRD dan Kantor Bupati Malaka.
Di Kantor DPRD, tidak ada Anggota Dewan sehingga Massa Aksi melanjutkan perjalanan ke Kantor Bupati Malaka. Namun perwakilan massa aksi tersebut tidak diterima Bupati dan Wakil Bupati Malaka karena tidak menunjukkan hasil tes swab.*(BuSer)