Scroll untuk baca artikel
Editorial

BERBAGI Pergi, Ratusan Ribu Orang Menangis! Di Malaka Ratusan Anggota

2758
×

BERBAGI Pergi, Ratusan Ribu Orang Menangis! Di Malaka Ratusan Anggota

Sebarkan artikel ini

Malaka, NTT — Aplikasi Penghasil Uang WPP Berbagi menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia beberapa hari terakhir. Pasalnya, aplikasi yang digadang-gadang mampu menghasilkan rupiah dengan cara santai (cukup klik hand phone android) ini hilang begitu saja dari perangkat android member. Dan jangankan keuntungan yang didapat, modal yang disetor ke rekening Bank Permata milik manejemen pun raib seketika.

Sebagai sebuah aplikasi berbasis internet atau network, Aplikasi Berbagi ini pun menembus segala sekat dan menjangkau seluruh pelosok dunia, tidak terkecuali wilayah kecil di Perbatasan RI-RDTL bernama Kabupaten Malaka. Catatan Redaksi, Aplikasi WPP Berbagi mulai populer di kalangan masyarakat Kabupaten Malaka pada pertengahan Bulan Mei Tahun 2021. Dengan mudah, Aplikasi ini memikat banyak orang untuk melakukan apa saja demi mendapatkan rupiah dengan cara santai.

“Sulit untuk tidak percaya. Teman-teman saya menunjukkan bukti pemasukan di rekening bank miliknya. Hanya daftar, kemudian butuh 5 sampai 10 menit tiap hari untuk kerja tugas lalu uang masuk. Sangat mudah, bukan?”, ujar seorang member Aplikasi Berbagi, yang minta namanya tidak ditulis.

Dirinya kemudian menjelaskan, bagaimana perjuangannya sampai harus meminjam uang sebesar 16 Juta Rupiah dari Rentenir dengan bunga 20 persen per bulan untuk mendaftar sebagai member WPP Berbagi. “Saya berani pinjam uang itu karena penjelasannya, dalam sebulan saya bisa dapat hingga 50 Juta, jika saya berhasil ajak 2 atau 3 teman lagi untuk bergabung”, lanjutnya sambil menambahkan, di Malaka sementara terdata Ratusan Anggota.

“Saya mendaftar tanggal 13 Juni dan sesuai jadwal, saya sudah bisa tarik saldo saya sebesar 17 Juta rupiah pada 17 Juni, hasil dari kerja tugas harian dan rekrut anggota 5 orang. Tetapi, mendekati jadwal tersebut, ada pengumuman dari manajemen bahwa penarikan ditunda ke minggu berikutnya, yakni 24 Juni. Hingga tanggal 24 itu mulai aneh, kami disuru bayar pajak dulu, tidak ada pembayaran dan malamnya aplikasi hilang”, katanya.

Hingga saat ini, dirinya dan ratusan member lain di Kabupaten Malaka dan mungkin puluhan hingga ratusan ribu member lain se-Indonesia masih bingung: apa yang harus dilakukan? Apa uangnya biaa kembali? Bagaimana cara mengembalikan uangnya? Bagaimana membayar pinjamannya? Dan berbagai pertanyaan lainnya, yang terus berkecamuk dan belum didapatkan jawabannya. Hanya satu jawaban yang pasti, bahwa Aplikasi Berbagi telah tiada!*

*Redaksi Sakunar

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *