Malaka, NTT — Sebanyak 141 Siswa Kelas IX (Kelas III) SMP Negeri 1 Malaka Barat tetap mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Walaupun kompleks sekolah tersebut masih tertimbun lumpur kental kiriman Banjir Bandang Benenain awal April lalu. Timbunan lumpur kental mendekati lutut siswa.
Pantauan Sakunar, Senin (19/04/2021), 141 Siswa tersebut mengikuti ujian di 7 ruang kelas yang telah dibersihkan secara gotong royong oleh para siswa dan guru. Hanya saja, untuk menjangkau ruang-ruang ujian tersebut, para siswa dan guru harus melepas sepatu atau sandal.
Kepala SMPN Malaka Barat, Paulus Bria Seran, S.Pd yang ditemui Sakunar mengungkapkan, untuk mempersiapkan UAS tersebut, guru dan siswa bergotong royong selama seminggu untuk membersihkan beberapa ruangan yang perlu untuk kebutuhan ujian.
“Setelah seminggu (membersihkan, red) akhirnya bisa dapat 7 ruang kelas yang dipakai untuk ujian hari ini, kemudian ruang Tata Usaha dan Ruang Guru” jelas Paulus.
Sedangkan untuk membersihkan seluruh kompleks, lanjut Paulus, tidak bisa dilakukan secara manual karena lumpur sangat tebal dan menimbun seluruh kompleks. Demikian juga beberapa ruangan lain, dimana permukaan lumpur telah lebih tinggi jika dibandinkan bagian dalam ruangan.
“Lumpur yang ada merupakan campuran lumpur kental dan pasir sehingga padat dan sangat keras. Kalau bersihkan manual kayaknya sudah tidak bisa. Harus digali. Tapi karena tebal dan menutupi seluruh kompleks maka harus pakai alat berat”, pungkas Paulus.*(BuSer)
