Scroll untuk baca artikel
MalakaNasionalSeputar NTT

Pemda Malaka Pulangkan Korban Banjir Dari Penampungan, Warga: Anak Dan Mama Saya Sakit Tapi…..

1628
×

Pemda Malaka Pulangkan Korban Banjir Dari Penampungan, Warga: Anak Dan Mama Saya Sakit Tapi…..

Sebarkan artikel ini

Malaka, NTT — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Malaka memulangkan korban banjir dari tempat pengungsian ke rumah masing-masing, Sabtu (10/04/2021), walaupun kondisi rumah-rumah warga masih ditimbuni lumpur dan belum layak ditinggali. Di satu sisi Pemerintah Privinsi menetapkan bahwa saat ini NTT masih dalam status tanggap darurat.

Terkait keputusan Pemda Malaka ini, warga korban banjir di beberapa tempat penampungan, seperti di aula Paroki St. Maria Fatima Betun dan SMPK Sabar-Subur Betun mengaku bingung. Walau demikian warga korban banjir tersebut hanya bisa pasrah dan mengemas barang-barangnya ke dalam karung dan kertas kresek ala pengembara mencari kedamaian dan ketenangan.

“Kami diminta pulang untuk beres-beres dan bersihkan rumah yang di dalamnya penuh dengan lumpur. Mereka (Pemda, red) hanya omong itu saja. Untuk makanan katanya mereka antar di kantor desa masing-masing”, kata Aloysius Klau, warga korban banjir asal Desa Forekmodok, Kecamatan Weliman.

Baca Juga:  Lagi, Keluarga Bria Seran - Haitimuk Bantu Korban Banjir Malaka

“Kami ini korban jadi kami ikut saja maunya pemerintah. Disuruh pulang ya kami pulang. Baik juga supaya kami bisa beres dan bersih rumah secara perlahan-lahan mumpung lumpur masih basah kalau sudah kering sulit untuk dibersihkan. Namun yang paling penting pemerintah harus kasih kami konvor, piring dan gelas karena semuanya hilang dan terbawa arus. Untuk makanan kami bisa cari sendiri”, kata Yuliana Seuk, warga Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah.

Lain lagi ungkapan isi hati warga asal Desa Railor Tahak, Kecamatan Malaka Tengah. Ditemui di Railor, Yuliana Dahu, demikian nama warga tersebut mengaku kecewa atas sikap pengemudi yang menghantar mereka pulang.

“Kami disuruh pulang tapi kasih turun kami dipinggir jalan. Katanya mobil tidak bisa lewat padahal dilokasi yang kami tempati baik. Tapi sopir tidak mau antar kami. Saya punya anak sakit, mama saya juga sakit tapi mereka kasih turun kami dipinggir jalan. Tahu begitu jangan antar kami”, ujarnya.

Baca Juga:  Pemda Malaka Buka Jalur Alternatif Jembatan Koloweuk - Numponi

Atas usaha Jurnalis Victory News di Malaka, Yuliana bersama anak dan ibunya yang sedang sakit akhirnya dihantar oleh sopir Pastor Fidelis sampai ke rumahnya.

Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek, dikutip dari VN, Sabtu(10/4) mengatakan, warga pengungsi dievakuasi ke kantor desa masing-masing sambil pemerintah menyediakan kebutuhan pangan dan lain-lain.

“Jadi hari ini mereka dipulangkan ke rumah masing-masing. Tapi bagi warga yang rumahnya terhanyut dan kondisinya tidak memungkinkan untuk tinggal mereka akan ditempatkan dikantor desa. Untuk kebutuhan pangan dan lain lain disediakan oleh pemerintah dan ini memudahkan kepala desa untuk melakukana pendaataan secara riil”, ujarnya.

Baca Juga:  Terendam Luapan Motadelek, Warga 3 Dusun Di Halibasar Diungsikan

Pernyataan tersebut sekiranya bertentangan dengan peenyataan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malaka, Gabriel Seran sebelumnya. Menurut dia, pemulangan warga dari tempat pengungsian akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

“Untuk sementara ada 5.634 warga yang dievakuasi dan ditempatkan pada 10 titik penanganan, diantaranya Kecamatan Malaka Tengah delapan posko dan Kecamatan Malaka Barat dua posko. Sedangkan untuk dapur umum kita tempatkan di Aula Susteran SSpS Betun”, tandasnya.

Gabriel menambahkan, bahwa penetapan status tanggap darurat sampai dengan tanggal 14. Dan jika kondisi di lapangan belum memungkinan untuk para pengungsi kembali, maka akan ditambahkan tujuh hari lagi.*(BuSer/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *