Malaka, NTT — Akses jalan Haitimuk menuju Besikama dan sebaliknya putus pasca banjir Benenain, Minggu Paskah (04/04/2021). Pasalnya, banjir luapan Sungai Benenain tersebut menyisakan sedimen pasir halus berbalut lumpur kental.
Tidak hanya memenuhi rumah-rumah warga, sedimen banjir kiriman dari wilayah pegunungan tersebut memenuhi badan jalan dengan ketebalan bervariasi antara 20 hingga 40 centi meter.
Pantauan Sakunar, Senin (05/04/2021), tumpukan sedimen di pemukiman dan badan jalan mulai dari Desa KLeseleon, Kecamatan Weliman hingga Desa Motaulun, Naas dan Desa Maktihan di Kecamatan Malaka Barat.
Akibatnya, jalan penghuhung Besikama dan Malaka Barat praktis tak bisa dilewati kendaraan. Warga yang berjuang melewati jalan tersebut dengan berjalan kaki pun harus berjuang melewati lumpur dan air yang masih tergenang di beberapa bagian.
Warga dari Desa Motaulun dan Naas terpantau mengungsi di gereja Paroki Kleseleon di Desa Kleseleon, Kecamatan Weliman. Penuturan warga, mereka hanya bisa menyelamatkan diri dan barang seadanya.
“Kemarin kita lari bawa diri saja dan barang apa saja yang bisa dibawa. Pagi ini sudah banyak yang pindah ke rumah keluarga di bagian gunung. Mungkin kami juga mau pindah ke rumah keluarga di gunung”, ujar Golfridus, warga Desa Motaulun ketika ditemui di gereja Kleseleon.
Terpantau, sebagian warga mulai membersihkan bagian dalam rumah dari endapan lumpur. Sementara sebagian warga yang rumahnya terdampak parah terpantau bergerak meninggalkan rumah-rumah mereka dengan membawa barang yang bisa diselamatkan.*(BuSer)